Skip to main content Skip to main navigation menu Skip to site footer

Tata laksana gigitan ular yang disertai sindrom kompartemen di ruang terapi intensif

Abstract

Gigitan ular merupakan kegawatdaruratan yang telah diketahui secara global, terutama terjadi pada
petani, nelayan, pemburu, dan pawang ular. Asia Tenggara merupakan area dengan insiden tinggi.
Pada awal tahun 2009, kasus gigitan ular masuk ke dalam daftar penyakit tropis yang diterlantarkan
menurut WHO, padahal gigitan ular menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun dan berbagai
kasus kecacatan fisis kronis pada korbannya. Kasus mengenai seorang petani, pria usia 53 tahun,
dikonsulkan dengan gigitan ular dan sindrom kompartemen. Pasien dirawat di ruang terapi intensif
dengan terapi antibisa ular, tata laksana suportif dan simtomatik sesuai dengan perkembangan
penyakitnya, serta monitoring sindrom kompartemen dan komplikasi yang menyertai. Evaluasi
terhadap sindrom kompartemen dan komplikasi lainnya menunjukkan hasil yang baik.
[MEDICINA.2016;50(2):188-93]

How to Cite

Jaya, A. G. P. S., & Panji, I. P. A. S. (2016). Tata laksana gigitan ular yang disertai sindrom kompartemen di ruang terapi intensif. Medicina, 47(2). https://doi.org/10.15562/medicina.v47i2.90

HTML
47

Total
78

Share

Search Panel

AA Gde Putra Semara Jaya
Google Scholar
Pubmed
Medicina Journal


I Putu Agus Surya Panji
Google Scholar
Pubmed
Medicina Journal