Gambaran ambang dengar karyawan operator pembangkit listrik tenaga diesel/gas di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali 2017
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/medicina.v50i3.635  |
- Published: 2019-12-01
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
ABSTRAK
Latar Belakang : Salah satu penyebab gangguan pendengaran adalah akibat paparan bising. Kebisingan merupakan masalah kesehatan kerja yang selalu timbul pada industri besar yang menggunakan tenaga mesin.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambar ambang dengar pada pekerja operator Pembangkit Listrik Tenaga Diesel/Gas (PLTD/G) jasa pembangkitan Bali 2017.
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, data diambil melalui kuisioner pada karyawan operator PLTD/G di PT. Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Bali yang berjumlah 56 orang.
Hasil : Dari total 54 petugas operator PLTD/G sebanyak 11 pekerja (20,30%) mengalami gangguan pendengaran. Gambaran takik akustik di frekuensi 4000 Hz pada pemeriksaan audiometri didapatkan pada 8 pekerja (14,3%) yang mengalami gangguan pendengaran. Petugas operator PLTD/G yang mengalami gangguan pendengaran pada telinga bagian kanan yang terbanyak masuk ke dalam kategori tuli ringan sebanyak 6 (60,00%), sedangkan yang mengalami gangguan telinga kiri masuk ke dalam tuli ringan sebanyak 6 (66,67%).
Kesimpulan : Responden terbanyak mengalami tuli ringan di telinga kanan (60,00%) dan di telinga kiri (66,67%). Sedangkan responden yang mengalami tuli sedang pada telinga kanan (30,00%) dan pada telinga kiri (33,33%). Untuk kejadian tuli berat hanya sebesar 10,00% yang dialami oleh seorang responden pada telinga kanannya.
Â
Â
Introduction: The causes of hearing loss is due to noise exposure. Noise is a work health problem that always arises in large industries that use engine power. This study aims to determine the picture of the hearing threshold Diesel/Gas Power Plant (PLTD/G) workers generation services operator in Bali's 2017.Â
Methods: This study used a descriptive design, data was taken through questionnaires for PLTD / G operator employees at PT. Indonesia Power Generation Unit and Bali Generation Service, which amounted to 56 people.
Results: Out of a total of 54 PLTD / G operators, 11 workers (20.30%) experienced hearing loss. An acoustic notch at a frequency of 4000 Hz on audiometry was obtained in 8 workers (14.3%) who experienced hearing loss. The PLTD / G operator who had the most hearing loss in the right ear was included in the category of mild deafness as much as 6 (60.00%), while those with left ear impairment entered into mild deafness as much as 6 (66.67%).Â
Conclusion: Most respondents experienced mild deafness in the right ear (60.00%) and in the left ear (66.67%). While respondents who experienced moderate deafness in the right ear (30.00%) and in the left ear (33.33%). The incidence of deafness is only 10.00% experienced by a respondent in his right ear.