Validitas faktor-faktor risiko terjadinya kematian pada pasien peritonitis perforasi di RSUP Sanglah Denpasar
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/medicina.v50i1.385  |
- Published: 2019-07-17
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
Latar Belakang: Banyak sistem skoring yang tersedia untuk menentukan prognosis tetapi tidak ada yang lebih superior. Prognosis merupakan bahan pertimbangan yang penting dalam membuat keputusan klinis dan sebagai dasar pemberian inform consent yang realistis bagi keluarga pasien.
Metode : Menggunakan rancangan penelitian kasus kontrol terhadap 116 pasien untuk mengetahui faktor-faktor risiko terjadinya kematian pada pasien peritonitis, dari faktor risiko tersebut dicari pengaruh murni lalu disusun sistem skoring baru
Hasil : Faktor-faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kematian pada pasien peritonitis perforasi adalah usia lebih 60 tahun (p 0,029; OR 4,902; CI 95% 1,179-20,384), adanya faktor komorbid (p 0,021; OR 9,633; CI 95% 1,406-65,981), adanya MODS (p 0,000; OR 34,391; CI 95% 8,152-145,097). Setelah dibuat sistem skor maka didapatkan nilai uji sensitivitas 72,9% dan spesifisitas 93%.
Simpulan : Umur lebih dari 60 tahun, adanya faktor komorbid, adanya MODS merupakan faktor risiko independen terhadap terjadinya kematian pada pasien peritonitis perforasi. Skor prognostik yang dibuat menunjukkan kemampuan prediktif yang baik dengan AUC pada analisa ROC sebesar 0,946, tingkat sensitifitas 72,9% dan spesifisitas 93%.