Karakteristik penderita nodul pita suara di RSUP Sanglah
- PDF  |
- DOI: https://doi.org/10.15562/medicina.v49i3.370  |
- Published: 2018-11-23
Search for the other articles from the author in:
Google Scholar | PubMed | Medicina Journal
ABSTRAK
Latar belakang: Lesi jinak pada pita suara dapat menyebabkan berbagai derajat disfonia dan salah satu penyebabnya adalah nodul pita suara. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan mengambil data dari catatan medis penderita nodul pita suara yang berobat ke RSUP Sanglah pada periode Februari 2011 hingga Februari 2017. Hasil: Dari 25 orang penderita nodul pita didapatkan laki-laki sebanyak 56% dan wanita 44%. Paling banyak pada terdapat pada kelompok umur 45-64 tahun (52%). Berdasarkan adanya faktor risiko positif, penderita dengan riwayat penggunaan suara berlebih sebanyak 76%, riwayat merokok 36%, riwayat mengkonsumsi alkohol 16% dan 44% dengan keluhan laringopharyngeal reflux (LPR). Berdasarkan penggunaan suara didapatkan sebanyak 32% dengan pekerjaan berisiko tinggi dan 68% dengan pekerjaan rutin. Sebanyak 8% memiliki pendidikan dasar, 36% pendidikan menengah dan 56% pendidikan tinggi. Keluhan utama penderita adalah suara serak dan paling banyak dirasakan selama 12-24 bulan (36%). Pada penelitian ini didapatkan nodul pita suara 44% bilateral dan 88% letak lesi pada 1/3 anterior pita suara. Sebanyak 56% menjalani terapi konservatif dan 44% menjalani terapi pembedahan. Kesimpulan: Pada penelitian ini penderita paling banyak adalah laki-laki, kelompok umur 45-64 tahun, mayoritas pekerjaan sebagai guru dan berpendidikan tinggi. Keluhan utama paling banyak adalah suara serak dan lama keluhan 12-24 bulan. Dengan riwayat terbanyak yaitu penggunaan suara yang berlebihan. Letak lesi paling banyak pada 1/3 anterior pita suara dan bilateral. Terapi paling banyak adalah terapi konservatif dengan medikamentosa dan terapi wicara.
Kata kunci: Nodul pita suara, karakteristik, RSUP Sanglah