Abstract
Introduction: Swan neck deformity (SND) is characterized by hyperextension of the prochymal interphalangeal joint (PIP) and limitation of extension movement of the distal interphalangeal (DIP) accompanied by loss of finger function and loss of finger grip. SND often results from chronic mallet injuries and requires surgical treatment. One of the surgical procedures is the reconstruction of the spiral oblique retinaculum ligament (SORL). We report a case of SND due to chronic mallet finger which was treated with SORL reconstruction using a free tendon graft from palmaris longus.
Case Report: We report a case of SND due to chronic mallet finger deformity in a 16-year-old male patient with left ring finger deformity for 10 years with 55◦ extension lag and −20◦ PIP joint hyperextension. We performed SORL reconstruction using a free tendon graft from the palmaris longus and temporary immobilization using a K-wire on the PIP in 20◦ flexion and in the DIP in neutral position for 3 weeks. Five weeks after surgery, the patient achieved good range of motion and stability in the PIP and DIP joints.
Discussion: SORL reconstruction of a finger with chronic mallet deformity coordinates extension of the PIP and DIP joints with a dynamic effect of tenodesis. This concept improves the stability of the DIP and PIP joints by connecting the volar flexor tendon sheath to the lateral aspect of the terminal tendon using a free tendon graft, thereby providing a mechanism for DIP extension during active PIP extension.
Conclusion: SORL reconstruction using a free tendon graft from the palmaris longus may be an effective treatment option for SND.
Pendahuluan: Deformitas swan neck (SND) ditandai dengan adanya hiperekstensi pada sendi interphalangeal prokimal (PIP) dan keterbatasan gerakan ekstensi dari interphalangeal distal (DIP) disertai dengan hilangnya fungsi jari dan kehilangan daya genggam jari. SND sering diakibatkan oleh cedera mallet yang kronis dan membutuhkan penanganan pembedahan. Salah satu prosedur pembedahan adalah dengan rekonstruksi spiral oblique retinaculum ligament (SORL). Kami melaporkan kasus SND akibat mallet finger kronis yang dilakukan penanganan dengan rekontruksi SORL menggunakan free tendon graft dari palmaris longus.
Laporan Kasus: Kami melaporkan kasus SND akibat deformitas jari mallet finger yang kronis pada pasien laki-laki berusia 16 tahun dengan kelainan bentuk jari manis kiri selama 10 tahun dengan extension lag 55◦ dan −20◦ hiperekstensi sendi PIP. Kami melakukan rekonstruksi SORL menggunakan free tendon graft dari palmaris longus dan imobilisasi sementara menggunakan K-wire pada PIP dalam keadaan fleksi 20◦ dan pada DIP dalam posisi netral selama 3 minggu. Lima minggu setelah dilakukan tindakan pembedahan, pasien mencapai rentang gerak yang baik dan stabilitas pada sendi PIP dan DIP.
Pembahasan: Rekonstruksi SORL terhadap jari dengan deformitas mallet kronis mengoordinasikan ekstensi dari sendi PIP dan DIP dengan efek tenodesis yang dinamis. Konsep ini meningkatkan stabilitas sambungan DIP dan PIP dengan menghubungkan selubung tendon fleksor volar ke aspek lateral tendon terminal menggunakan free tendon graft, sehingga menyediakan mekanisme untuk ekstensi DIP pada saat ekstensi PIP secara aktif aktif.
Kesimpulan: Rekonstruksi SORL menggunakan free tendon graft pada palmaris longus mungkin menjadi pilihan yang baik dalam penanganan SND.